Orang Yang Tidak Menepati Sumpahnya

darussholah.ponpes.id – Pada hakikatnya islam sebagai agama yang kaffah selalu menjadi rujukan umatnya untuk menjawab persoalan yang berkembang dalam perkembangan zaman. Salah satunya, fenomena yang terjadi ditengah masyarakat baik dikalangan masyarakat biasa bahkan sampai dikalangan pejabat pemerintah. Dimana pelanggaran sumpah kerap kali terjadi, anehnya seseorang atau individu seakan-akan tidak menyadari bahwasannya dia telah melakukan suatu kesalahan berupa ingkar terhdap sumpah.

Sumpah sendiri yakni suatu pernyataan/ menyatakan dari niat dengan menguatkan dan menyandarkannya dengan menyebut nama Allah SWT yang didahului dengan penyebutan kata sumpah yaitu ba’,waw, dan ta’ yang berati demi.

Dilansir dari penjelasan Agus Gholban Aunirrahman pada Pengajian rutin kitab Risalatul Muawwanah hari jumat kemarin, seseorang yang tidak menepati janji sumpahnya akan terkena denda sebagaimana redaksinya:

وكفرتها اطعام عشره مساكين لكل مسكين مدا وكسوتهم اوتحرير رقبة فان لم تجد فصيام ثلاثة ايّام

“dan denda untuk orang yang tidak menepati sumpah itu memberi makan 10 orang miskin setiap orang miskin 1 mud atau memberi pakaian atau membebaskan 1 budak jika tidak mampu maka puasa 3 hari” (Risalah al-Muawwanah)

Selain itu, sering mengobral Sumpah dengan tujuan meyakinkan lawan bicaranya  juga merupakan sesuatu yang tidak baik meskipun kita seorang yang jujur dan tidak pernah lupa dengan janjinya. Hal ini dijelaskan pula dalam Risalah al-Mustarsyidin:   

وَلَا تُكْثِرُ الْأَيْمَانَ وَإِنْ كُنْتَ صَادِقًا

“Dan janganlah sering bersumpah meskipun engkau benar.” (Imam al-Harits al-Muhasibi, Risalah al-Mustarsyidin)

Hal ini menjadi landasan bagi kita dalam rangka untuk menjaga diri serta menjadi bentuk kehati-hatian untuk tidak mudah menyatakan sumpah. Ini juga menunjukkan betapa besar tanggung jawab seseorang terlebih bagi pemimpin dan lebih dari itu berdosa jika melanggar sumpahnya. 

Oleh sebab itu seorang muslim ketika menyampaikan suatu janji atau mengikat diri dengan suatu kesepakatan harus menepatinya dengan baik. Karena, salah satu dari tanda kuatnya iman seorang muslim ialah menepati janji-janji yang telah diucapkan, tidak berusaha mengingkari janji atau menariknya kembali menjadi Sumpah atau janji manis belaka. 

Semoga kita selalu dikuatkan oleh Allah untuk mengemban dan melaksanakan Amanah kita serta dijaga oleh Allah untuk selalu berada dijalan yang benar . Aamiin Aamiin.

Oleh: Afrijal Febriansyah

Editing: ANF. M 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *